Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Blogger Jateng

SEJARAH DAN ASAL USUL KUE PUTU AYU

PENDAHULUAN 

Berbicara tentang kuliner memang sepertinya tidak akan ada habisnya. Karena selalu menarik untuk membicarakannya, makanan sebagai kebutuhan manusia yang penting
Saking pentingnya, bahkan menjadi salah satu aset andalan dalam negeri yang mendatangkan devisa.
Hal ini terlihat dari maraknya penjualan berbagai kuliner bahkan di toko-toko kelontong di setiap negara yang mempromosikan industri pariwisatanya. Dengan kata lain, setiap negara selalu memiliki pusat wisata kuliner berikut industri pariwisatanya.Berbicara tentang kuliner memang sepertinya tidak akan ada habisnya. Karena selalu menarik untuk membicarakannya, makanan sebagai kebutuhan manusia yang penting
Saking pentingnya, bahkan menjadi salah satu aset andalan dalam negeri yang mendatangkan devisa.
Hal ini terlihat dari maraknya penjualan berbagai kuliner bahkan di toko-toko kelontong di setiap negara yang mempromosikan industri pariwisatanya. Dengan kata lain, setiap negara selalu memiliki pusat wisata kuliner berikut industri pariwisatanya.

DISKRIPSI KUE PUTU

Sebagai negara majemuk dengan suku, tradisi, dan budaya yang kaya dan beragam, Indonesia juga menghasilkan warisan kuliner yang tak kalah luar biasa. Seperti kue putu ini, orang yang tinggal di negeri ini mengenal jajanan ini. Putu Ayu disebut-sebut sebagai kue khas Indonesia yang berasal dari pulau Jawa, tepatnya Jawa Tengah. Sesuai dengan namanya Ayu yang berarti “cantik” dalam bahasa Jawa, kue ini terlihat sangat cantik dan menarik dari segi visual.
Tidak hanya tampilannya yang cantik, kue putu ayu yang sering disebut kue puteri ayu juga sangat enak dan empuk untuk disantap. Rasanya yang manis dan legit membuat suguhan ini digemari tidak hanya oleh masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat Asia Tenggara.

SEJARAH DAN ASAL USUL KUE PUTU

Putu Ayu termasuk dalam kategori kue basah. Dulu, penjual kue biasanya dijual di pasar tradisional. Namun, seiring dengan semakin populernya dunia kuliner nusantara, Putu Ayu pun merambah toko-toko kue dan bakery di kota-kota besar. bahkan pusat perbelanjaan, banyak yang ditemui.
Kue Putu Ayu konon berasal dari masakan Cina dan berkembang di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Thailand. Sejarah putu yang berkembang menjadi banyak varian saat ini. konon putu ayu berasal dari China dan sudah ada sejak
Ratusan tahun yang lalu pada masa Dinasti Ming. Hal ini dibuktikan dengan barang-barang yang dimaksud masih tersimpan di National Silk Museum of China di Yuhuangshan Rd 73-1, Xihu, Hangzhou, Zhejiang, China,
Bukti lebih lanjut tentang asal usul kue putu adalah penggunaan bambu berbentuk silinder untuk menyiapkan camilan berbau asin ini. Pedagang Putu Ayu Indonesia masih menggunakan kue putu yang terbuat dari bambu sebagai wadah atau pengukus. Ini sama dengan bambu kukus yang dipamerkan di National Silk Museum of China.

ASAL USUL KATA PUTU AYU

Sementara, sejarah kata ‘putu’ tak lepas dari sumber naskah sastra lawas, Serat Centhini ditulis pada 1814 pada Kerajaan Mataram. Di dalam skrip naskah trsbt terdpt atau muncul nama ‘puthu’. Kemudian sesuai ejaan yang disempurnakan, kata puthu menjadi ‘putu’
disebutkan dalam naskahnya Ki Bayi Panurta meminta santrinya menyediakan hidangan pagi. Hidangannya berupa makanan pendamping seperti serabi atau sejenis “puthu”.
Begitupun di naskah lainnya, puthu kerap disajikan pada pagi hari. Isian puthu ikut berubah dari yang awalnya kacang hijau menjadi gula Jawa atau gula aren yang pastinya saat itu lebih mudah untuk mendapatkanya.
Seperti Naskah-naskah kuno tentang makanan putu, saat proses memasak terdengar suara keras seperti "menangis" saat dikukus, sehingga dalam perkembangannya di luar Jawa dihuni oleh diaspora Jawa, khususnya di Sulawesi Selatan, kue tradisional itu disebut. "Putu Nangis" adopt nama aslinya,
Selain itu Putu Ayu Sulawesi Selatan tidak hanya menggunakan tepung beras atau tepung terigu dalam pembuatanya, tetapi juga menggunakan beras ketan hitam. “Putu versi Bugis khususnya di daerah Makassar dan Bone menggunakan ketan hitam tanpa gula. Putu dimakan dengan santan dan sambal. Putu Bugis biasanya hanya dijual di pagi hari sebagai pengganti sarapan yang praktis.”
Padahal, Putu Ayu berbeda dengan serangga yang biasa dijual dengan suara nyaring yang khas.
“Meski namanya hampir sama, bahan baku dasarnya berbeda. Kue putu yang biasa dijual oleh pedagang keliling biasanya menggunakan tepung beras sebagai bahan utamanya, sedangkan Putu Ayu menggunakan tepung terigu. Kemiripan kedua kue tersebut adalah sama-sama menggunakan parutan kelapa muda sebagai isian atau hiasan.
“Putu Ayu juga dikenal populer di negara-negara Asia Tenggara. Meski nama dan bentuk kue manis ini sedikit berbeda, rasanya tetap sama dengan kue serangga tradisional Indonesia.


Posting Komentar untuk "SEJARAH DAN ASAL USUL KUE PUTU AYU"